Jakarta – PT Haleyora Power (HP), anak perusahaan PT PLN (Persero), menjalin kerjasama strategis dengan PT Schneider Indonesia dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait pengembangan bisnis dan tenaga kerja, penyediaan produk distribusi kelistrikan, serta infrastruktur kendaraan listrik. Penandatanganan ini dilakukan pada Innovation Day di Hotel Mulia, Jakarta, pada Kamis (7/11), yang disaksikan oleh Plt. Direktur Utama HP, Susiana Mutia, dan Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Martin Setiawan.
Menurut Susiana Mutia, penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari upaya Haleyora Power untuk mendukung PLN dalam mempercepat pengembangan kendaraan listrik sekaligus memastikan kelangsungan pasokan listrik di Indonesia.
"Kerjasama ini merupakan langkah besar kami dalam mengakselerasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV), terutama dalam penyediaan layanan EV Charging dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Kami yakin bahwa sinergi dengan perusahaan global seperti Schneider ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai target net zero di sektor transportasi dan kelistrikan nasional," ujar Susi.
Lebih lanjut, Susiana menjelaskan bahwa ruang lingkup kerjasama ini mencakup pengembangan bisnis dan tenaga kerja, serta penyediaan produk distribusi kelistrikan. Selain itu, kerja sama ini juga berfokus pada keberlanjutan energi listrik melalui penyediaan instalasi dan integrasi produk, layanan purna jual, serta peningkatan kualitas SDM melalui sertifikasi instalasi dan integrasi produk.
Sementara itu, Martin Setiawan, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, menyambut baik kerjasama ini, yang akan menghasilkan solusi inovatif yang berkelanjutan.
"Kami sangat antusias dapat bekerja sama dengan Haleyora Power. Kolaborasi ini merupakan bagian dari inisiatif Impact Makers Schneider Electric, yang bertujuan untuk menggabungkan keahlian masing-masing perusahaan dalam menciptakan solusi efisien energi yang juga berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan bagi Indonesia," ujar Martin.