PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian Net Zero Emissions (NZE) dengan memperluas program gasifikasi pembangkit. Kali ini, fokus kerja sama ditujukan pada pengembangan infrastruktur midstream Liquefied Natural Gas (LNG) di wilayah Sulawesi-Maluku.Penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) antara PLN EPI dan Konsorsium PT AGP Indonesia Utama (AGPIU), PT Suasa Benua Sukses (SBS), dan PT KPM Oil & Gas (KPMOG) di Kantor Pusat PLN, Jakarta pada Selasa (26/3) menjadi langkah strategis dalam memajukan proyek ini.Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa program gasifikasi pembangkit merupakan salah satu strategi untuk menekan emisi karbon dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil impor. Melalui skema Accelerated Renewable Energy Development (ARED), PLN berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan dan gas dalam pasokan listrik.Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menegaskan pentingnya pengembangan infrastruktur LNG di Sulawesi-Maluku untuk mendukung gasifikasi pembangkit. Hal ini menjadi langkah strategis dalam mendukung dekarbonisasi sektor pembangkit listrik.Kemitraan dengan konsorsium AGP-SBS-KPMOG diharapkan dapat mempercepat pengembangan infrastruktur midstream LNG di wilayah tersebut, dengan fokus pada regasifikasi di tujuh lokasi dengan kapasitas total 1.510 megawatt (MW).Karthik Sathyamoorthy, CEO AG&P LNG dan Komisaris AGPIU, menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan komitmen kuat untuk mendukung upaya dekarbonisasi PLN Group. Proyek pengembangan infrastruktur LNG di Sulawesi-Maluku dianggap menarik perhatian dunia karena tingkat kompleksitasnya, dan diharapkan dapat membuka potensi baru dalam pengembangan kluster energi di Indonesia.Dengan demikian, kerja sama antara PLN EPI dan konsorsium AGP-SBS-KPMOG tidak hanya akan memperkuat infrastruktur energi di Sulawesi-Maluku, tetapi juga akan menjadi tonggak penting dalam upaya dekarbonisasi sektor pembangkit listrik Indonesia.