JAKARTA - Peluang kerja lintas negara kembali terbuka, kali ini datang dari Jepang yang menawarkan kesempatan bagi warga Indonesia, khususnya dari Jawa Timur, untuk mengisi berbagai posisi di 10 sektor formal. Tawaran tersebut disampaikan langsung oleh Konsul Jenderal Jepang untuk Surabaya, Takonai Susumu, dalam kunjungan kehormatannya ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada Senin, 28 Juli 2025 di Gedung Negara Grahadi.
Pertemuan ini menjadi momen strategis dalam memperkuat hubungan bilateral antara Jepang dan Jawa Timur, terutama dalam bidang ketenagakerjaan dan pengembangan sumber daya manusia. Dalam dialog hangat tersebut, Konjen Jepang menyebutkan sejumlah sektor industri yang terbuka luas bagi tenaga kerja asal Indonesia. Di antaranya adalah sektor perhotelan, konstruksi, industri makanan, peternakan, hingga perikanan.
Gubernur Khofifah menyambut positif inisiatif dari pemerintah Jepang dan menyampaikan bahwa peluang kerja semacam ini penting untuk disosialisasikan secara luas kepada masyarakat Jawa Timur.
"Setidaknya ada 10 sektor formal yang bisa diisi oleh tenaga kerja Indonesia yang memiliki skill," ujar Khofifah dalam pertemuan tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa komunikasi terkait peluang kerja internasional harus disampaikan secara menyeluruh dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang memiliki potensi. Dengan begitu, mereka yang memenuhi kualifikasi dan keterampilan dapat mempersiapkan diri sejak dini untuk bekerja di luar negeri, khususnya di Jepang.
"Ini menjadi penting untuk terkomunikasikan kepada mereka yang memungkinkan memiliki skill untuk bisa bekerja di Jepang," jelasnya lagi.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sendiri selama ini terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di berbagai sektor. Salah satu fokus utama adalah menyiapkan tenaga kerja yang tidak hanya siap pakai di dalam negeri, tetapi juga kompetitif di pasar kerja internasional. Kesempatan kerja yang ditawarkan Jepang sejalan dengan visi tersebut.
Lebih jauh, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya kerja sama bidang pendidikan. Ia mengapresiasi jika pemerintah Jepang dapat memberikan dukungan dalam bentuk program short course maupun beasiswa yang dapat diakses oleh warga Jawa Timur. Menurutnya, dukungan semacam ini akan mempercepat peningkatan kapasitas sumber daya manusia di berbagai bidang keahlian.
“Peningkatan kapasitas SDM harus terus didorong di berbagai sektor,” ungkapnya dengan optimisme.
Dalam konteks pelatihan, hubungan baik antara Jepang dan Jawa Timur telah terbukti melalui program pelatihan kebencanaan yang selama ini secara rutin diikuti oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur di Jepang. Program tersebut dianggap sangat relevan mengingat wilayah Jawa Timur berada di kawasan rawan bencana atau ring of fire.
“Support Pemerintah Jepang untuk training tim penanggulangan bencana itu luar biasa sejak saya masih di Kementerian Sosial, dan terus dilanjutkan hingga sekarang,” kata Khofifah mengenang kontribusi Jepang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Kerja sama di bidang penanggulangan bencana tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam membangun ketahanan daerah terhadap potensi ancaman bencana. Selain memperkuat sistem mitigasi di daerah rawan bencana, pelatihan juga memperluas jaringan kerja sama antarlembaga di dua negara.
Kehadiran Konjen Jepang dalam pertemuan ini juga memperkuat diplomasi hubungan luar negeri di tingkat regional. Pemerintah provinsi melalui Gubernur Khofifah menyatakan bahwa komunikasi dan kolaborasi yang terjalin antara Jepang dan Jawa Timur sudah berjalan dengan baik selama ini. Ia berharap, ke depan, kemitraan ini akan semakin intensif, terutama dalam bidang ketenagakerjaan, pendidikan, hingga sektor kemanusiaan yang melibatkan pemberdayaan masyarakat.
Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sistem ketenagakerjaan yang ketat dengan standar tinggi. Namun, karena tantangan demografi seperti menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya populasi usia lanjut, negara tersebut mulai membuka kesempatan kerja untuk tenaga kerja asing dengan kompetensi khusus. Hal ini menjadi celah besar bagi negara-negara seperti Indonesia untuk berpartisipasi dalam mengisi kekosongan tenaga kerja di berbagai sektor di Jepang.
Untuk itu, kesiapan dari sisi sumber daya manusia menjadi kunci utama. Pemerintah Jawa Timur melihat peluang ini sebagai momentum penting dalam menyiapkan tenaga kerja berkualitas yang memiliki sertifikasi keterampilan serta mampu bersaing secara global.
Dengan pengalaman dan jejaring kerja sama yang sudah terjalin erat, Gubernur Khofifah berharap hubungan antara Jepang dan Jawa Timur akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan global. Dukungan dari pemerintah Jepang, baik melalui kesempatan kerja maupun program pelatihan, menjadi stimulus positif bagi kemajuan provinsi di masa mendatang.
Secara keseluruhan, tawaran kerja sama dari Jepang tidak hanya membuka jalur ekonomi baru bagi masyarakat Jawa Timur, tetapi juga mempererat hubungan internasional berbasis saling percaya dan saling menguntungkan. Ke depannya, kolaborasi ini diharapkan terus berkembang dan menciptakan dampak positif yang luas, tidak hanya pada level individu tenaga kerja, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan daerah.