
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) kembali menunjukkan daya tahannya di tengah tekanan global dan ketatnya kondisi likuiditas industri perbankan. Memasuki paruh pertama tahun 2025, BNI sukses menjaga stabilitas performa keuangan dengan membukukan laba bersih sebesar Rp10,1 triliun.
Meski mengalami sedikit penurunan 5,6% secara tahunan (year on year/yoy), hasil tersebut tetap menjadi pencapaian yang signifikan. Strategi penguatan struktur dana murah dan manajemen risiko yang disiplin menjadi penopang utama kinerja BNI di periode ini.
Fokus pada Dana Murah dan Transformasi Digital
Baca Juga
Wakil Direktur Utama BNI, Alexandra Askandar, menekankan bahwa kinerja semester I 2025 mencerminkan keberhasilan perseroan dalam memperkuat fondasi bisnis di tengah transisi pemerintahan dan stabilitas ekonomi makro.
“Kami melihat penguatan CASA dan kualitas aset sebagai pilar utama untuk memperkuat kapasitas ekspansi kredit di semester kedua. Fokus kami tetap pada sektor produktif seperti pertanian, industri makanan dan minuman, telekomunikasi, infrastruktur, perumahan, hilirisasi energi, dan UMKM,” ujar Alexandra dalam keterangan tertulis pada Jumat, 25 Juli 2025.
Transformasi digital yang dijalankan secara konsisten telah memperbesar kapasitas BNI dalam menyalurkan kredit dan memperluas jangkauan layanan. Perbaikan struktur pendanaan menjadi kunci dalam menjaga kestabilan margin bunga dan menciptakan ruang ekspansi.
Pendapatan Bunga Bersih Tetap Tumbuh
Di sisi pendapatan, BNI mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) sebesar 2,3% yoy menjadi Rp19,52 triliun. Kenaikan ini memperlihatkan efektivitas strategi pengelolaan dana dan aset yang diterapkan, di tengah persaingan suku bunga antarbank yang semakin ketat.
Kredit Tumbuh Positif di Semua Segmen
Total penyaluran kredit hingga akhir Juni 2025 tercatat sebesar Rp778,7 triliun, atau tumbuh 7,1% yoy. Angka ini mencerminkan konsistensi BNI dalam menjaga momentum ekspansi, sekaligus mempertegas posisinya sebagai salah satu penyalur kredit terbesar di Indonesia.
Segmen kredit korporasi menyumbang porsi terbesar dengan pertumbuhan 10,4% yoy menjadi Rp435,8 triliun. Pertumbuhan ini terutama berasal dari penyaluran kepada korporasi swasta, BUMN, dan institusi pemerintah. Kredit ke sektor swasta dan institusi meningkat 11,1% yoy menjadi Rp314,6 triliun, sedangkan kredit ke BUMN naik 8,7% yoy menjadi Rp121,2 triliun.
Segmen Konsumer dan UMKM Menguat
Segmen konsumer BNI menunjukkan pertumbuhan yang cukup solid, meningkat 10,7% yoy menjadi Rp147 triliun. Peningkatan ini terutama ditopang oleh personal loan yang tumbuh 11,7% yoy menjadi Rp60,1 triliun, serta Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang meningkat 9,9% yoy menjadi Rp68,4 triliun.
Tak hanya itu, kredit untuk sektor kecil dan menengah juga menunjukkan perkembangan yang positif. Kredit UMKM non-KUR tercatat tumbuh 9,2% yoy menjadi Rp44,4 triliun. Ini menandakan bahwa pelaku usaha kecil tetap menjadi perhatian strategis bagi BNI dalam upaya mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional.
Anak Usaha Dorong Sinergi Grup
Kinerja anak usaha BNI juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan kredit. Kredit usaha di anak perusahaan meningkat sebesar 27,1% yoy menjadi Rp17,2 triliun. Salah satu entitas anak yang berfokus pada pembiayaan digital segmen komersial dan SME, yakni hibank, mencatatkan pertumbuhan luar biasa hingga 31% yoy.
Kinerja hibank juga ditopang oleh kualitas aset yang sehat. Rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) dijaga tetap rendah, berada di bawah 1% dan stabil dibandingkan tahun sebelumnya.
Aset Semakin Sehat, Risiko Lebih Terkendali
Perbaikan kualitas aset menjadi pencapaian penting lainnya dalam laporan semester I 2025. Rasio kredit bermasalah (NPL) BNI membaik ke level 1,9%. Loan at Risk (LAR) juga menurun menjadi 11,0%, memperlihatkan efektivitas manajemen risiko kredit BNI.
Dengan kondisi tersebut, biaya risiko atau Cost of Credit (CoC) dapat dijaga tetap rendah di level 1%. Hal ini menunjukkan pengelolaan portofolio kredit yang disiplin dan selektif terhadap segmen-segmen dengan risiko rendah.
Optimisme Menuju Semester II
Dengan capaian semester pertama yang solid, BNI memasuki semester kedua 2025 dengan optimisme tinggi. Fokus pada sektor produktif, ekspansi melalui entitas anak, serta strategi pendanaan berbasis CASA diyakini mampu memperkuat daya saing bank ini dalam menghadapi berbagai tantangan eksternal.
Pihak manajemen tetap menjaga kehati-hatian dalam ekspansi kredit dan memastikan bahwa pertumbuhan tetap sejalan dengan prinsip tata kelola yang baik. Dengan fundamental yang kuat, BNI siap memaksimalkan peluang di semester II 2025 untuk menjaga pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
AAJI Dorong Inovasi dan Pertumbuhan Premi Jiwa
- 25 Juli 2025
2.
3.
4.
Diskon Tiket Kereta Api: Syarat dan Prosedur
- 25 Juli 2025
5.
Cek Bansos PKH dan BPNT Tahap 3 Lewat HP
- 25 Juli 2025