JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) agar mampu menembus pasar internasional. Salah satu upaya nyata dilakukan melalui kerja sama strategis dengan KSIP Agro, perusahaan hortikultura asal Ciputat, Tangerang Selatan, yang kini sukses mengekspor produk-produk pertaniannya ke berbagai negara.
Kolaborasi ini difasilitasi melalui layanan digital BNIdirect, solusi perbankan wholesale berbasis digital dari BNI, serta ekosistem ekspor digital Xpora. Sinergi ini bertujuan untuk mempercepat transformasi digital sektor UKM sekaligus memperkuat daya saing produk hortikultura Indonesia di pasar global.
“Kami percaya UKM Indonesia memiliki potensi besar di pasar global,” kata Sekretaris Perusahaan BNI, Okki Rushartomo.
Menurut Okki, sektor pertanian, khususnya hortikultura, menyimpan potensi ekspor yang sangat besar. Namun, untuk mampu bersaing di pasar internasional, pelaku usaha perlu didukung oleh infrastruktur keuangan yang kuat, aman, dan efisien. Digitalisasi layanan keuangan dinilai menjadi salah satu kunci utama.
Digitalisasi Perbankan Dorong Efisiensi dan Keamanan Ekspor
BNIdirect hadir sebagai solusi digital yang memungkinkan pelaku usaha seperti KSIP Agro mengelola transaksi ekspor secara real-time. Fitur-fitur utama seperti manajemen kas, monitoring arus keuangan, transfer internasional, hingga pemantauan kurs valuta asing dapat diakses melalui satu platform terintegrasi.
Hal ini memberikan efisiensi operasional dan transparansi tinggi dalam pengelolaan keuangan, terutama saat menangani pembayaran ekspor ke berbagai negara tujuan.
“Sistem BNIdirect yang terintegrasi membantu efisiensi operasional kami serta memastikan transparansi dalam proses pembayaran internasional,” ungkap Kiran Rahal, pimpinan KSIP Agro.
Dengan layanan BNIdirect, KSIP Agro tidak hanya lebih cepat dalam memproses transaksi ekspor, tetapi juga mampu meminimalkan risiko kesalahan dan meningkatkan keandalan sistem keuangan perusahaan. Hal ini sangat penting mengingat ekspor melibatkan kompleksitas transaksi lintas negara.
KSIP Agro: Eksportir Hortikultura Berdayakan Petani Lokal
Didirikan pada tahun 2013, KSIP Agro adalah perusahaan keluarga yang telah berkembang menjadi eksportir buah dan sayuran unggulan Indonesia. Perusahaan ini mengusung misi "to provide the world with Indonesia’s finest fruits and vegetables" dan berkomitmen memberdayakan petani lokal dalam ekosistem rantai pasoknya.
KSIP Agro telah menembus pasar internasional dan secara konsisten mengekspor produknya ke sejumlah negara, termasuk Malaysia, Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab, Bangladesh, Arab Saudi, dan beberapa negara di Eropa. Produk yang diekspor mencakup ubi jalar, kentang, buncis baby Kenya, buncis super Logawa, selada air (watercress), serta berbagai buah tropis musiman.
Saat ini, perusahaan mampu memproduksi hingga 7,6 ton komoditas setiap hari, dengan total produksi bulanan mencapai 228 ton. KSIP Agro juga telah membuka lapangan kerja bagi lebih dari 100 karyawan, dan terus meningkatkan skala bisnisnya secara bertahap.
Xpora: Jembatan UKM Menuju Pasar Global
Selain dukungan digital melalui BNIdirect, BNI juga membina KSIP Agro melalui Xpora, ekosistem ekspor yang dirancang khusus untuk memperkuat UKM dalam menjangkau pasar global. Platform ini menawarkan berbagai fitur, mulai dari business matching, pelatihan ekspor, pengecekan profil bisnis, legalitas transaksi, hingga partisipasi dalam pameran dan expo internasional.
Melalui Xpora, pelaku usaha tidak perlu harus hadir langsung ke luar negeri untuk mendapatkan mitra dagang global. Semua proses dapat dilakukan secara digital dengan dukungan pendampingan profesional dari tim BNI.
“Dengan ekosistem bisnis Xpora dan platform digital BNIdirect, BNI ingin memastikan pelaku usaha seperti KSIP Agro memiliki infrastruktur keuangan yang kuat dan andal,” jelas Okki.
Kolaborasi ini telah terbukti menjadi katalisator percepatan ekspor KSIP Agro. Kecepatan dalam mengakses pasar, akurasi dalam pengelolaan transaksi, serta kemudahan dalam menjalin koneksi bisnis global menjadi nilai tambah utama.
Kontribusi terhadap Ketahanan Pangan Nasional
Lebih dari sekadar memperluas pasar, ekspor hortikultura juga memberi kontribusi strategis terhadap ketahanan pangan nasional. Meningkatnya volume ekspor berdampak langsung pada peningkatan pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja, serta tumbuhnya investasi di sektor pertanian.
Inovasi digital seperti BNIdirect dan ekosistem ekspor Xpora memperkuat fondasi pertanian nasional agar mampu berkembang secara berkelanjutan, dengan pendekatan modern yang mampu menyesuaikan kebutuhan global.
BNI pun menyatakan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan layanan digital ini kepada lebih banyak pelaku UKM di seluruh Indonesia. Dengan digitalisasi sebagai fondasi utama, sektor pertanian diharapkan semakin kompetitif di pasar dunia.
“BNI akan terus memperkuat peran sebagai mitra strategis UKM untuk go global melalui layanan keuangan yang adaptif dan inovatif,” tutup Okki.
Kemitraan antara BNI dan KSIP Agro menunjukkan bahwa transformasi digital perbankan mampu menjadi enabler bagi UKM untuk menembus pasar global. Layanan seperti BNIdirect dan Xpora bukan hanya meningkatkan efisiensi transaksi, tetapi juga memberikan kepercayaan bagi mitra internasional terhadap kapabilitas ekspor pelaku usaha Indonesia.
Dengan strategi digital yang terintegrasi, dukungan infrastruktur perbankan modern, dan pendampingan intensif, masa depan ekspor hortikultura nasional dinilai semakin menjanjikan. KSIP Agro hanyalah salah satu contoh dari banyak UKM yang kini bisa menatap pasar dunia dengan lebih percaya diri.