
JAKARTA - Kementerian BUMN menegaskan kesiapan menjalankan program listrik desa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Targetnya mencakup 10.068 wilayah, dengan fokus pada pemanfaatan listrik sebagai sarana pemberdayaan masyarakat di daerah terpencil. Program ini tidak sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi menjadi bentuk keberpihakan negara terhadap masyarakat kecil.
Peran BUMN dalam Penguatan Koperasi
Menteri BUMN, Erick Thohir, menekankan bahwa Kementerian BUMN berperan memastikan koperasi desa memiliki daya dukung yang kuat. Dengan dukungan tersebut, rantai pasok bisa dipangkas, distribusi menjadi lebih efisien, dan akses ekonomi bagi masyarakat semakin terbuka luas.
Baca Juga
“Kementerian BUMN siap menjalankan penugasan ini dengan penuh komitmen. Program listrik desa yang direncanakan Presiden Prabowo Subianto merupakan wujud kehadiran negara untuk melayani masyarakat kecil, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil dan pelosok. Ini bukan sekedar pembangunan infrastruktur, tetapi bentuk keberpihakan terhadap keadilan sosial,” ujar Erick.
Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan BUMN
Untuk memastikan keberhasilan program, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan BUMN terkait. Langkah ini bertujuan agar implementasi program pemerintah berjalan efektif, tepat sasaran, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Koordinasi ini juga diharapkan dapat mempercepat proses distribusi listrik ke wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau, sekaligus mendukung koperasi desa untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi yang produktif.
Koperasi sebagai Motor Ekonomi Desa
Erick menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar alat ekonomi, melainkan simbol kemandirian dan gotong royong. Dengan penguatan dari BUMN, koperasi desa diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
“Koperasi bukan hanya alat ekonomi, tetapi juga simbol kemandirian dan gotong royong. Dengan penguatan dari BUMN, koperasi desa akan menjadi motor penggerak ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Erick.
Melalui penguatan koperasi, masyarakat desa dapat meningkatkan produktivitas, mengelola distribusi listrik, serta membuka peluang usaha baru yang sebelumnya terbatas oleh akses energi.
Dampak Program Listrik Desa
Program listrik desa diyakini akan membawa dampak positif, antara lain:
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan akses listrik yang stabil.
Mendorong aktivitas ekonomi lokal, termasuk usaha mikro dan kecil.
Mengurangi kesenjangan pembangunan antara desa dan kota.
Mendukung penguatan koperasi desa sebagai pusat kegiatan ekonomi.
Dengan listrik yang tersedia, desa-desa terpencil dapat lebih mudah memanfaatkan teknologi, pendidikan, dan layanan kesehatan yang memerlukan energi listrik. Hal ini selaras dengan visi pemerintah untuk menghadirkan pembangunan yang menyentuh masyarakat secara langsung.
Komitmen Pemerintah dan BUMN
Program listrik desa ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pembangunan yang menyentuh masyarakat secara langsung. Kehadiran BUMN menjadi kunci untuk memastikan program berjalan lancar dan tepat sasaran.
Menteri Erick Thohir menegaskan bahwa BUMN akan berfungsi sebagai payung penguatan koperasi, mendorong sinergi antar pihak, dan memastikan setiap desa memperoleh manfaat maksimal dari program listrik.
Strategi Pelaksanaan
Strategi yang diterapkan meliputi:
Pendampingan koperasi desa untuk meningkatkan kapasitas manajemen dan operasional.
Optimalisasi jaringan listrik untuk mendukung distribusi energi ke wilayah terpencil.
Koordinasi lintas sektor antara pemerintah daerah, BUMN, dan koperasi.
Monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan target 10.068 wilayah tercapai.
Dengan strategi ini, program listrik desa tidak hanya memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga menciptakan peluang usaha, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat ekonomi desa secara menyeluruh.
Menuju Ekonomi Desa Inklusif
Program listrik desa yang digagas Kementerian BUMN menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga sosial dan ekonomi. Dengan energi listrik sebagai pendorong utama, desa dapat meningkatkan kapasitas produksi, membuka lapangan kerja, dan mengembangkan usaha lokal yang berkelanjutan.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh nyata bagaimana BUMN dan koperasi desa bekerja sama untuk menghadirkan pembangunan yang inklusif, merata, dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat.
Kementerian BUMN siap melaksanakan program listrik desa melalui Koperasi Merah Putih dengan target 10.068 wilayah. Dukungan BUMN diharapkan memperkuat koperasi, mempercepat distribusi listrik, dan membuka akses ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
Program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, menekankan pembangunan yang menyentuh masyarakat secara langsung. Dengan listrik desa sebagai pendorong, koperasi desa akan menjadi motor penggerak ekonomi inklusif, mendorong kemandirian, dan membuka peluang usaha baru di seluruh Indonesia.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Subsidi Listrik 2026 Capai Rp101,7 Triliun, Fokus ke Desa
- 28 Agustus 2025
3.
Pembelian Gas LPG 3 Kg Pakai KTP Mulai Tahun Depan
- 28 Agustus 2025
4.
Rumah Murah Kotamobagu Mulai Rp173 Juta
- 28 Agustus 2025
5.
6 Perumahan Terjangkau di Tangerang Selatan
- 28 Agustus 2025