
JAKARTA - Petani milenial di Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Lampung, menunjukkan langkah maju dalam dunia pertanian dengan mengembangkan budidaya melon yang menggunakan energi panas bumi. Inovasi ini membuka peluang besar dalam mengatasi tantangan pertanian di wilayah dataran tinggi yang selama ini dikenal sulit untuk budidaya tanaman tropis seperti melon. Dengan pemanfaatan energi panas bumi, para petani tidak hanya berhasil meningkatkan produktivitas, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Teknologi Panas Bumi sebagai Solusi Pertanian Dataran Tinggi
Melon merupakan tanaman yang membutuhkan suhu hangat agar dapat tumbuh optimal. Namun, di dataran tinggi seperti Ulubelu yang memiliki ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut, suhu lingkungan sering kali menjadi kendala. Untuk mengatasi hal ini, para petani menggunakan teknologi panas bumi untuk menjaga suhu greenhouse agar tetap stabil di angka 26°C. Teknologi ini menjadikan budidaya melon menjadi lebih efisien dan produktif meskipun kondisi geografis dan iklim kurang mendukung.
Baca Juga
Stabilitas suhu yang dijaga dengan energi panas bumi memungkinkan tanaman untuk tumbuh dengan optimal tanpa gangguan akibat fluktuasi suhu yang ekstrim. Selain itu, penggunaan energi panas bumi ini juga ramah lingkungan karena memanfaatkan sumber energi terbarukan yang tidak mencemari lingkungan, berbeda dengan penggunaan bahan bakar fosil yang berpotensi menimbulkan polusi.
Dukungan PGE Ulubelu dalam Pemberdayaan Petani
Keberhasilan budidaya melon geothermal ini tidak lepas dari dukungan penuh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Ulubelu melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL/CSR). PGE bekerja sama dengan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari serta ibu-ibu PKK Pekon Ngarip untuk membina dan mengembangkan budidaya hortikultura yang tidak hanya fokus pada melon, tetapi juga cabai dan bawang.
Dalam program ini, peserta mendapatkan pendampingan langsung mulai dari pemilihan bibit unggul, teknik budidaya yang tepat, perawatan tanaman, hingga cara mengoptimalkan hasil panen untuk konsumsi keluarga maupun pemasaran. Pendekatan yang menyeluruh ini bertujuan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat yang terlibat.
Pemberdayaan Perempuan dan Kemandirian Ekonomi
Salah satu fokus utama program ini adalah pemberdayaan perempuan di tingkat komunitas. Wakil Ketua KUPS Margo Rukun Bestari, Wastoyo, menekankan pentingnya kegiatan hortikultura ini sebagai sumber penghasilan tambahan bagi ibu-ibu yang selama ini mengelola kebutuhan rumah tangga.
“Kami ingin ibu-ibu di sini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dapur, tetapi juga bisa menjadikan kegiatan ini sebagai sumber penghasilan tambahan. Semangat dan keterlibatan mereka sangat luar biasa,” ujar Wastoyo.
Pendekatan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi keluarga, tapi juga meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan sosial dan ekonomi daerah. Kegiatan ini memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal sekaligus mendorong kemandirian masyarakat.
Apresiasi dari Pemerintah Daerah
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanggamus, Catur Agus Dewanto, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan dan peran aktif PGE dalam memajukan sektor pertanian di Ulubelu. Menurutnya, selain mendukung budidaya hortikultura, PGE juga telah memberikan bantuan signifikan bagi petani kopi lokal mulai dari penyediaan mesin pengering, pelatihan pengemasan produk, hingga pemasaran kopi ke pasar nasional dan internasional.
“Inovasi budidaya melon geothermal merupakan contoh konkret penerapan teknologi ramah lingkungan yang mampu mengatasi tantangan geografis sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Catur.
Ia juga menegaskan bahwa dukungan teknologi dan pelatihan yang diberikan PGE sangat strategis untuk mendorong pertanian masa depan yang lebih modern dan berkelanjutan di daerah pegunungan.
Komitmen PGE dalam Mendorong Kemandirian Masyarakat
General Manager PGE Area Ulubelu, Hadi Suranto, menegaskan bahwa program CSR yang dijalankan merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam membantu meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui pendekatan yang sederhana namun berdampak langsung.
“Kami percaya perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama. Budidaya hortikultura ini merupakan salah satu bentuk kontribusi kami dalam memperkuat ketahanan pangan, memberdayakan perempuan, dan menciptakan masyarakat yang lebih mandiri,” ujarnya.
Selain budidaya hortikultura, PGE juga menjalankan program unggulan lain seperti Kopi Beloe yang memberdayakan petani kopi lokal dengan dukungan teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan program Kemassari yang fokus pada kesehatan perempuan dan lansia.
Pengembangan Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular
Ke depan, PGE berencana mengembangkan program budidaya hortikultura ini lebih luas dengan pelatihan lanjutan meliputi pengolahan hasil pertanian, pembuatan pupuk organik, serta strategi pemasaran berbasis koperasi lokal. Langkah ini bertujuan membangun gerakan ekonomi sirkular yang berbasiskan komunitas dan berkelanjutan di wilayah Ulubelu.
Hadi menegaskan bahwa tujuan utama program CSR PGE bukan hanya angka statistik keberhasilan, melainkan memberikan dampak yang inspiratif dan bernilai tambah bagi masyarakat sekitar.
“Keberhasilan program CSR bukan soal angka statistik, tetapi bagaimana ia mampu menginspirasi, menggerakkan, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Ini warisan untuk generasi mendatang yang kami bangun melalui pendekatan kolaboratif dan terintegrasi,” tutup Hadi.
Budidaya melon geothermal di Ulubelu merupakan contoh bagaimana teknologi energi terbarukan dapat dimanfaatkan secara efektif dalam pertanian modern untuk menghadapi tantangan geografis dan iklim. Kolaborasi antara petani milenial, perempuan, pemerintah daerah, dan perusahaan energi seperti PGE menunjukkan sinergi yang mampu mendorong ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Inovasi ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian di dataran tinggi, tapi juga membuka jalan bagi pengembangan pertanian ramah lingkungan dan teknologi yang dapat diadopsi di wilayah lain dengan kondisi serupa. Dengan dukungan berkelanjutan dan pelatihan, para petani di Ulubelu siap menjadi pelopor pertanian masa depan yang mandiri, modern, dan lestari.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.